kelana anak derita

In the name of Allah Most Gracious Most Merciful



Mata tercelik dari lamunan sepi

Gelap yang perlahan menjadi cerah

Malam daku hanyalah rembulan hiba

Siang daku hanyalah mentari sengsara

Kebas kaki untuk melangkah

Kerna yang ku pijak selama ini hanyalah duri derita

Mata kabur ini hanya terang melihat pintu putus asa

Seiring dengan nafas mengalah

Pujuk hati diriku gagah

Hakikat terbentang aku lemah

Aku diam sejenak

. . . .

Hendakku langkah sakit semakin membisa

Hendakku berhenti pasti lumpuh selamanya

Dilema menghurung jiwa

Mencari penawar tak kutemu

Sedang sakit kian menakluk di setiap pembuluh darah hamba

Hampir melarat ke hati kecil

Aku diam semula

. . . . .

Aku pejam mata

Imaginasi tulisan suci terbit dengan perlahan-lahan

Warisan mulia mula menemani

"kau tidak bersendirian"

Tersentak hati

Mata terbuka berkaca

Sejuk pipiku dibelai airmata

Yang selama ini dihangati gelisah

Bingkas memapah diri

Sendi derita mula mencucuk-cucuk

Suara mengaduh tak siapa peduli

Sakit...

Sangat sakit...

Cabar diri supaya ego melangkah

Walau lara bergelak ketawa membodohkan hati

. . .

Ku sapu anggotaku dengan air suci

Menyerah diri pada Yang Mentadbir

Tangan hina mula menadah hujan kasihNya

Gementar hati, nurani membisu

Berbicara jiwa hamba



Allah..

Hidupku di bawah kudrat dan iradat Mu

Halakan langkah gelisah ini ke arah Sunnah CintaMu


Bayu yang menyentuh tubuh seakan petanda

Menerbangkan baldu rindu bersulam cinta

Aku sambut ia lantas membaluti tubuhku yang mulai mendingin

. . . .


Nadi mulai diam perlahan

Mata yang lembap dengan air manja

mula menutup derita lama

Syahadah cinta melodi yang merdu


0 Comments: